Minggu, 22 Desember 2013

Biolistrik Keperawatan

 BIOLISTRIK

A.Pengertian Biolistrik
     Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah     satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.
B.Hukum dalam Biolistrik :
    •Hukum Ohm
    “Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding lurus dengan arus yang melewati dan berbanding terbalik dengan hambatan dari     konduktor”
    Rumus Hukum Ohm :
    R = V ÷ I
    Nb: R = hambatan  (Ω)
    I = kuat arus (A)
    V = tegangan (V)
    •Hukum Joule
    “Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V) dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”
    Rumus Hukum Joule :
    Q = V I t
    Nb : Q = energi panas yang ditimbulkan (Joule)
    V = tegangan (V)
    I = Arus (A)
    t = waktu lamanya arus mengalir (s)
    Q = I² R t
    1 Joule = 0,24 Kalori
    •Hukum Coulomb
    F = (k Q1 Q2) ÷ r²
    Nb: F = gaya
    k = konstanta
    Q1 = muatan 1
    Q2 = muatan 2
    r = jarak

C.Kelistikan dan Kemagnetan yang timbul dalam Tubuh Manusia
    1. Sistem syaraf dan neuron
        Sistem syaraf dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem syaraf pusat dan otonom. Sistem syaraf pusat terdiri diantaranya otak, medulla spinalis dan perifer. Saraf perifer ini adalah saraf-saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke medulla spinalis disebut saraf afferen sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medula spinalis ke otot serta kelenjar disebut sistem saraf efferen sedangkan     sistem saraf otonom mengatur organ dalam tubuh seperti jantung usus dan kelenjar-kelenjar sehingga  pengontrolan sistem ini dilakukan dengan     tidak sadar yakni bekerja secara sendiri-sendiri. 

    2. Konsentrasi ion di dalam dan di luar sel
        merupakan suatu model potensial istirahat pada waktu = 0 dimana ion K akan melakukan difusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi     rendah sehingga pada saat tertentu akan terjadi membran dipole atau membran dua kutub di mana larutan dengan konsentrasi yang tadinya     rendah akan kelebihan ion positif, kebalikan dengan larutan yang konsenrasi tinggi akan mengalam kekurangan ion sehingga menjadi lebih     negatif.

    3. Kelistrikan saraf
        Dalam bidang Neuroatomi akan dibicarakan kecepatan impuls serat saraf, serat saraf yang berdiameter yang besar mempunyai     kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat daripada serat saraf yang mempunyai diameter yang kecil. Serat dapat dikelompokkan menjadi     tiga bagian diantaranya A,B dan C. Dengan menggunakan mikroskop elektron , serat saraf di bagi dalam dua tipe serta saraf yang bermyelin     dan tidak bermyelin.
    4. Perambatan Potensial Aksi
        Potensial aksi dapat terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi     itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang daearah sekitar sel membran untuk mencapai nilsi ambang. Dengan demikian dapat terjadi     perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel membran, ,keadaan ini disebut peramabatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi. Setelah     timbul potensial aksi, sel membran akan mengalami repolarisasi. Proses repolarisasi sel membran disebut sebagai  suatu tingkat refrakter. Tingkat     refrakter ada dua fase yaitu periode refrakter absolut yakni selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan nntuk     menghasilkan potensial aksi yang lan sedangkan periode refrakter relaktif yakni setelah membran mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari     periode refrakter terabsolut akan menjadi periode refrakter refraktif dan apabila stimulus yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial     aksi yang baru.

    5. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuronyal Junction
        Hubungan antara dua buah syaraf disebut sinapsis; berakhirnya syaraf pada sel otot/hubungan syaraf otot disebur Neuromyal         Junction.Baik sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengam cara lompat dari satu     sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membrane otot, oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia     yang terdapat pada otot akan trigger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana     otot akan mengalami relaksasi.

    6 .Kelistrikan Otot Jantung
        Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot bergaris, pada saraf maupun otot bergaris dalam keadaan potensial     membran istirahat dilakukan rangsangan maka ion-ion Na+ akan masuk kedalam sel dan setelah mencapai nilai ambang akan timbul depolrisasi      sedangkan pada sel sel otot jantung ion Na+ mudah terjadi kebocoran sehingga terjadi repolarisasi komplit, ion Na+ perlahan-lahan akan masuk     kembali ke dalam sel dengan akibat gterjadi gejala depolarisasi secara spontan sampai mencapai nilai ambang dan terjadi potensial aksi tanpa     memerlukan rangsangan dari luar.
    Mengalirnya aliran listrik akan menimbulkan medan magnet. Medan magnet sekitar jantung disebabkan adanya aliran listrik jantung yang     mengalami depolarisasi dan repolarisasi. Pencatatan medan magnet disebut magnetoksdiogram. Besar medan magnet sekita jantung adalah     sekitar 5 x 10 pangkat -11 T( Testa) atau sekitar 10 x 10 pangkat 8 medan megnet bumi.

    7. Elektroda
        Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda. Kegunaan dari elektroda untuk memindahkan transmisi ion     kepenyalur electron. Bahan yang dipakai sebagai elektroda adalah perak dan tembaga. Apabila sebuah eletroda tembaga dan sebuah elektroda     perak dicelupkan kedalam larutan, misalnya larutan eletrolit seimbang cairan badan/tubuh maka akan terjadi perbedaan potensial antara kedua     elektroda itu. Perbedaan potensial ini kira-kira sama dengan perbedaan potensial antara kedua elektroda itu. Perbedaan potensial ini kira-kira     sama dengan perbedaan antara potensial kontak kedua logam tersebut disebut potensial offset elektroda.
    Apabila ada elektroda tembaga dan elektroda tembaga dan elektroda perak ditempatkan dalam bak berisi elektrolit akan terdapat perbedaan potensial sebesar 0,80-0,30=0,46 V.

Kamis, 19 Desember 2013

Sejarah Keperawatan Dunia

                                                     SEJARAH KEPERAWATAN
A.Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia
    •Pertama
    a.Sejak zaman man diciptakan tlh memiliki naluri u/ merawat diri sendiri sbgmn tcermin pd seorang ibu
    b.Shg harapan awal pkembangan kep, prwt hrs memiliki naluri keibuan (mother insting)
    c.Zaman purba, tdp kepercayaan animisme
    d.Percaya pd dewa2, didirikan kuil (tdp priest physician)
    e.Diakones dan philantrop (kelp wanita tua dan janda yg mbantu pendeta merawat orang sakit)
    •Zaman keagamaan
    a.pkembangannya bergeser kearah spiritual
    b.Sbg pusat perawatan adl t4 ibadah dg pemimpin agamanya adl tabib
    c.Perawat dianggap budak dan hanya mbantu atas perintah pemimpin agama
    •Zaman masehi
    a.Adanya agama Nasrani yg mbentuk deaconesses shg didirikan RS di Roma (monastic Hospital) dg fasilitas mrwt org sakit, cacat, miskin dan     yatim piatu
    b.Di benua Asia (Timur Tengah), perkemb kep mulai maju ssi dg perkemb agama Islam diikuti perkemb IPTEK
    c.Tokoh Islam yg terkenal dlm kep adl Rufaidah

    •Zaman Permulaan abad 21
    a. pkemb kep berubah dr fc keagamaan mjd fc kekuasaan yi perang
    b.Tjd eksplorasi alam shg pesatlah perkemb pengeth
    c.T4 ibadah yg digunakan mrwt org skt ditutup
    •Zaman sebelum PD II
    a.timbul rasa cinta dan slg mbantu sesama man yg mbutuhkan
    b.Tdp tokoh kep yi Florence Nightingale (1820-1910)
        Pendidikan perawat (struktur dasar: mdirikan sekolah, menetapkan tujuan pendidikan prwt, dan pengeth yg hrs dimiliki calon prwt)
        Jam kerja perawat
    •Masa PD II
    a.Ada tekanan bagi dunia pengetahuan dlm penerapan teknologi
    b.Tindakan kep ditingkatkan krn korban perang & pykt yg b’aneka ragam
    •Pasca PD II
    a.Perawat dituntut u/ meningkatkan masy sejahtera
    b.Di AS, adanya kesadaran akan pentingnya kesh, p+an pduduk – mslh baru dlm yankes, ptumb ekonomi – perubh TL, pkemb iptek kedokteran     – obat2an, peningkatan yankes, skolah prwt
    c.Th 1948 – profesi


Kebutuhan Dasar Pencegahan Infeksi

                      KONSEP KEBUTUHAN PENCEGAHAN DAN KONTROL INFEKSI
A.Pengertian Infeksi
    Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit. (Potter & perry .Fundamental Keperawatan. edisi 4. hal : 933 – 942:2005)
Infeksi merupakan gangguan pada suatu objek / inang yang rentan (pasien) oleh mikroorganisme yang berpotensi membahayakan (pathogen) yang mengakibatkan suatu penyakit. (Tweeten,2005)
Infeksi adalah proses dimana seseorang / hospes yang rentan dimasuki oleh agen-agen “patogen” (infeksius)yang tumbuh dan memperbanyak diri.

B.Faktor-Faktor Penyebab Infeksi
    •Bakteri
    •Virus
    •Parasit
    •Fungi
C.Sifat-sifat infeksi
    •Bersifat Symptomatic jika nampak berkembang biak dan menyebabkan tanda-tanda klinis dan penyakit
    •Bersifat Asymptomatic jika tanda-tanda klinis dan gejalanya tidak tampak
D.Cara Penularan Infeksi
    •Kontak: Langsung, Tidak langsung, droplet
    •Udara: Debu
    •Alat: Darah, makanan, cairan intra vena
    •Vektor / serangga: Nyamuk, lalat
E.Proses Infeksi
    •Periode inkubasi
    Merupakan inteval antara masuknya pathogen dalam tubuh dan munculnya gejala awal
    •Tahap prodomal
    Tahap interval dari awalan tanda dan gejala yang tidak s: demam ringan, keletihan) menjadi gejala yang lebih spesifik,
    •Tahap sakit
    Tahap dimana klien memanifestasikan tanda dan gejala yang lebih spesifik terhadap jenis infeksi. Contoh : Mumps ditunjukkan dengan sakit     telinga, demam tinggi, pembengkakan kelenjar paratiroid dan saliva.
    •Tahap pemulihan
    Ditandai dengan munculnya gejala infeksi akut, lama penyembuhannya tergantung pada beratnya infeksi dan keadaan umum kesehatan klien.
F.Perthanan Terhadap Infeksi
    Tubuh memiliki pertahanan normal terhadap infeksi,yaitu :
    •Flora Normal
    •Pertahanan sistem tubuh
    •Inflamasi
    •Respon Imun
G.Rantai Infeksi
    Adalah Proses yang menghasilkan suatu infeksi.
    Elemen dalam Siklus Perkembangan Infeksi
    1.Infektious Agent (pertumbuhan patogen)
    2.Reservoar (Tempat atau sumber patogen)
    3.Portal of Exit (Portal keluar)
    4.Mode Of Transmission (Cara penularan)
    5.Portal of Entry (portal masuk ke penjamu)
    6.Susceptible Host (Penjamu yang rentan)
H.Prinsip Pengendalian Infeksi
    •Setiap Orang Dianggap Dapat Menularkan Penyakit Infeksi
    •Setiap Orang Harus Dianggap Beresiko Terkena Infeksi
    •Permukaan Benda / Alat Yang Bersentuhan Dengan Permukaan Kulit /Mukosa/Darah Harus Diproses Secara Benar
    •Bila tidak diketahui telah diproses dianggap masih terkontaminasi
    •Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total, dapat dikurangi hingga sekecil mungkin
I.Tindakan Pengendalian Infeksi
    •Cuci tangan yang benar
    •Memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung diri
    •Menggunakan tehnik aseptik
    •Memproses alat bekas pakai
    •Menangani peralatan tajam dengan aman
    •Jaga kebersihan dan sanitasi lingkungan
J.Peran Perawat dalam Pengendalian Infeksi
    •Perawat harus mampu mengobservasi tanda dan gejala infeksi
    •Perawat dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah penyebaran infeksi



Konsep Dasar Ilmu Gizi

                        Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi
1.Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
2.Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
3.Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi.
4.Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
5.Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
6.Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
7.Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.

                    Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :
1.Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
2.Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.

                        Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
    Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting untuk  kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan.
Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain:
1.Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri – Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier  (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan  penggunaan energi makanan yang meliputi  proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya  penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan  makanan pokok.
2.Penemuan Mineral – Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.
3.Penemuan Vitamin – Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.
4.Penelitian Tingkat Molekular dan Selular – Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi.
5.Keadaan Sekarang – Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan).

Minggu, 08 Desember 2013

Makalah pengaruh Gizi terhadap Kecerdasan Anak



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Setiap orangtua tentu mendambakan anak yang sehat, cerdas, kuat, dan berprestasi, menurut para pakar laju tumbuh kembang dan tingkat intelegensia seorang anak sebagian besar dipengaruhi oleh asupan gizi. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia, diantaranya kualitas kecerdasan anak (Waluyo, 2010:2). Kecukupan dan keseimbangan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, hingga usia lanjut. Kebutuhan gizi yang baik ditentukan oleh pola makan atau jenis makanan yang dikonsusmsi seseorang, pada umumnya pola makan yang dijalankan seseorang adalah pola makan empat sehat lima sempurna yang kemudian berkembang dengan istilah kuarter nabati yang dijalankan oleh vegetarian.
Kecerdasan, keterampilan, dan perkembangan mental anak tidak lepas dari pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Agar otak anak berkembang optimal, tentu saja harus memenuhi aneka zat gizi yang diperlukan, dalam arti harus mengonsusmi makanan yang bergizi lengkap dan seimbang terutama untuk perkembangan otaknya.
1.2  Rumusan masalah
1.      Mengapa gizi harus seimbang?
2.      Bagaimanakah pengaruh gizi terhadap kecerdasan anak?
1.3  Tujuan penulisan makalah
1.      Untuk mengetahui pentingnya gizi seimbang untuk kesehatan.
2.      Untuk mengetahui pengaruh gizi terhadap kecerdasan anak.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pentingnya gizi seimbang
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat yang tidak lagi digunakan oleh tubuh untuk mempetahankan kehidupan dan menghasilkan energi.
Kecukupan dan keseimbangan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, hingga usia lanjut. Kebutuhan gizi yang baik ditentukan oleh pola makan atau jenis makanan yang dikonsusmsi seseorang. Setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral) dalam jumlah cukup, tidak berlebihan maupun kekurangan. Secara alami, komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu, beberapa makanan mengandung karbohidrat tinggi tetapi kekurangan vitamin dan mineral. Sementara itu beberapa makanan lain kaya vitamin C tetapi miskin vitamin A (Wiboworini, 2007:16).
Konsumsi makanan sehari-hari yang kurang beragam dapat menimbulkan ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. Dengan mengonsusmi makanan sehari-hari yang beragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang.
Uutuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi oleh satu jenis makanan melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan, kecuali pada bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengonsumsi air susu ibu (ASI) saja. ASI merupakan satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat ( Wiboworini, 2007:16 ).
Makan makanan yang beragam sangat bermanfaat bagi kesehatan, Mengonsumsi beraneka jenis makanan setiap hari akan melengkapi kandungan zat gizi pada makanan tersebut. Secara umum, fungsi makanan bagi tubuh dapat dikelompokkan menjadi tiga atau dapat disebut dengan istilah triguna makanan, yaitu sumber zat tenaga terdapat pada karbohidrat protein dan lemak, sumber zat pembangun terdapat pada protein dan air, sedangkan sumber zat pengatur terdapat pada air dan mineral. Keanekaragaman makanan yang dikonsumsi sehari-hari minimal harus berasal dari triguna makanan tersebut, yaitu harus berasal dari satu jenis zat tenaga, satu jenis zat pembangun dan satu jenis zat pengatur.
Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang, apakah seseorang tersebut memiliki status gizi baik atau status gizi buruk. Status gizi baik atau optimal terjadi apabila tubuh memperoleh zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, zat gizi dapat memungkinkan meningkatkan kesehatan, salah satunya memungkinkan meningkatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Sedangkan status gizi buruk terjadi apabila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah lebih maupun kurang sehingga dapat membahayakan kesehatan.
Keadaan kesehatan gizi seseorang tergantung pada kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi. Kualitas makanan menunjukkan ketersediannya zat gizi antara makanan yang satu dengan makanan yang lain yang diperlukan oleh tubuh, sedangkan kuantitas makanan menunjukkan jumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Apabila susunan makanan memenuhi kebutuhan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya, akan menghasilkan keadaan gizi yang baik dan seimbang.


2.2  Gizi mempengaruhi kecerdasan anak
Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk menggabungkan informasi yang didapat, serta kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi secara cepat dan efektif. Kecerdasan seorang anak sangat ditentukan oleh bagaimana perkembangan dan pertumbuhan otaknya saat dalam kandungan dan setelah kelahiran.
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas kecerdasan anak, gizi yang cukup dan seimbang sangat berperan dalam pencapaian pertumbuhan badan yang optimal. Pertumbuhan badan yang optimal mencakup pertumbuhan otak anak dan otak sangat menentukan kecerdasan anak. Apabila gizi yang diberikan kurang maka akan berefek langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan anak. Kekuarangan gizi yang berefek langsung akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan otak anak serta terganggunya fungsi sistem neuron dari susunan saraf pusat. Sedangkan kekurangan gizi yang berefek tidak langsung akan mengakibatkan anak tidak aktif, apatis, dan tidak mampu berkonsentrasi. Oleh karena itu, pada keadaan gizi kurang, perkembangan kognitif anak terhambat dan aktivitas tubuh menurun.
Survei kesehatan nasional 2005-2006 menunjukkan bahwa 18 juta balita Indonesia menderita kurang gizi. Penyebab kekurangan gizi pada balita biasanya disebabkan oleh dua hal, yaitu secara langsung melalui makanan dan penyakit infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsung melalui ketidakmampuan keluarga memenuhi kebutuhan pangan, pola pengasuhan anak yang kurang baik, serta layanan kesehatan dan kesehatan lingkungan yang kurang baik (Waluyo, 2010:80).
Orang tua berperan penting dalam pengawasan pola makan anak-anaknya. Makanan yang diberikan sebaiknya memenuhi kecukupan energi dan zat-zat gizi yang seimbang. Susunan hidangan diberikan sesuai dengan selera makan anak, porsi makan yang diberikan harus sesuai kemampuannya dan makanan yang diberikan harus terbebas dari kotoran.
Para ahli menyebutkan bahwa kelompok makanan yang berguna untuk pembentukan, pertumbuhan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh terdapat pada makanan yang mengandung zat tenaga dan zat pengatur. Zat tenaga dapat diperoleh dari makanan yang mengandug karbohidrat dan banyak ditemukan di makroni, ubi kayu, mie, kentang, jagung, beras, gula, dan ubi jalar. Makanan yang mengandung protein banyak ditemukan di susu, keju, ikan, daging, telur, ayam, tahu, dan tempe. Protein memegang peranan utuk pertumbuhan optimal (Pamilu, 2009:39).
Kecerdasan anak sangat ditentukan oleh otaknya. Perkembangan dan kinerja otak anak ditentukan oleh kualitas dan kuantitas makanan yang diberikan. Untuk mencapai hal tersebut, maka berikanlah buah-buahan kepada anak karena pada umumnya semua buah kaya akan kalium, khususnya buah aprikot, avocad, jeruk, melon dan pisang. Kandungan kalium ini sangat dibutuhkan oleh otak sebagai penghasil energi. Selain kalium, bahan untuk pemasok energi pada otak adalah natrium yang terdapat hampir dalam setiap bahan makanan. Kurangnya kalium pada otak akan berakibat mengurangi aliran arus listrik di dalam otak dan mengurangi informasi yang diterima oleh otak sehingga berpengaruh terhadap belajar anak. Kurangnya kalium secara drastis akan  menimbulkan beberapa resiko seperti mengantuk, pingsan, dan muntah.








BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia, diantaranya sebagai penentu kualitas kecerdasan anak. Kecukupan dan keseimbangan gizi sangat diperlukan sejak dalam kandungan hingga usia lanjut, kebutuhan gizi yang baik diperoleh dari zat gizi yang seimbang, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air dan mineral.
Kecerdasan adalah kemampuan seseorang dalam menggabungkan informasi secara cepat dan efektif. Kecerdasan anak sangat ditentukan oleh otaknya, perkembangan dan kinerja otak anak ditentukan oleh kualitas dan kuantitas makanan yang diberikan, untuk mencapai hal tersebut maka berikanlah buah-buahan kepada anak karena pada umumnya semua buah kaya akan kalium yang sangat dibutuhkan oleh otak sebagai penghasil energi.
           











DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, Kusno. 2010. Memahami Gizi untuk Bayi dan Anak. Bandung : Puri Delco.
Wiboworini, Budiyanti. 2007. Gizi dan Kesehatan. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka.
Pamilu, Anik. 2009. Mengoptimalkan Keajaiban Otak Kanan dan Otak Kiri Anak. Magelang : Pustaka Horizona.

By :
Free Blog Templates